"Dari kemarin deras, bahkan ada rumah yang roboh karena hujan abu Bromo," tutur Toni, warga Desa Mboreng, Kabupaten Lumajang, pada detikcom, Kamis (27/1/2011).
Rumah yang roboh tersebut terletak di Desa Wucialit atau sekitar 30 km dari puncak Gunung Bromo. Sementara itu, di Desa Senduro yang terletak sekitar 40 km dari puncak Gunung Bromo, terdapat hewan ternak milik warga yang mati.
"Ternaknya mati karena rumput yang dimakan sudah penuh dengan abu vulkanik," imbuhnya.
Menurut Toni, derasnya hujan abu vulkanik sudah mengguyur kawasan Lumajang sejak kemarin pagi, namun sempat terhenti karena hujan gerimis. Pagi ini hujan abu kembali menyapa kawasan yang berjarak sekitar 50 km tersebut.
Beberapa warga sudah mengeluhkan gangguan pernafasan, terutama anak-anak. Warga pun masih terus mengenakan masker meski petugas relawan yang biasa menyebarkan masker gratis tidak ada lagi.
"Jarak pandang dari motor hanya 3 meter. Jalanan juga berubah warna jadi abu-abu," terang Toni sambil memberi gambaran di daerahnya, ketebalan abu hingga 1 cm.
0 komentar:
Posting Komentar