Sabtu, 01 Januari 2011
Watu Singa di Kaki Bromo Tertimbun Pasir, Nyaris Hilang
Probolinggo - Semburan abu dan pasir dari kawah Gunung Bromo tak hanya menyelimuti rumah penduduk yang berada di sekitarnya. Namun obyek wisata Watu Singa pun nyaris hilang.
Watu Singa, itulan julukan batu besar yang berada di lautan pasir atau kaldera. Lokasinya sekitar 1 kilometer dari anak tangga yang menuju ke puncak bibir kawah. Batu besar itu menyerupai Singa yang sedang tidur. "Lokasinya di sekitar pasir berbisik," kata Surono, Kepala Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo kepada detiksurabaya.com, Sabtu (1/1/2011).
Namun semenjak Bromo batuk, abu dan pasir pun menimbun Watu Singa. Watu Singa yang berada di Watu Khuto, istilah lokasi batu tersebut, nyaris tidak terlihat bentuk aslinya karena tebalnya pasir. Menurut Supoyo, Watu Singa adalah batu biasa yang bentuknya menyerupai singa tidur. "Ya itu tempat wisata saja," katanya singkat.
Biasanya, setiap wisatawan mengunjungi Bromo dipastikan untuk berfoto ria di lokasi Watu Singa. Namun tak sedikit yang sama sekali tidak mengetahui batu unik tersebut.
"Watu Singa memang menjadi primadona, tapi ada juga wisatawan yang tidak tahu Mas.Setelah tahu pasti akan melihatnya," kata Jono, seorang warga Dusun Cemorolawang, Desa Ngadisari.
Pemuda yang di setiap akhir pekan berprofesi sebagai Tukang Ojek ini mengakui bila warga Tengger juga sering memberikan 'sesajen' berupa hasil bumi untuk dipersembahkan kepada Yang Maha Kuasa.
Tak jauh dari Watu Singa, juga ada bongkahan batu lain yang tak kalah pentingnya, terutama bagi Suku Tengger. Namanya Watu Wungkuk. Bedanya, lokasi Watu Wungkuk atau Watu Dukun ini diberikan pagar.
Sebab di lokasi ini para Warga Tengger melakukan ritual untuk meminta keselamatan.Ritual tersebut diikuti dengan mempersembahkan hasil bumi.
Selama aktivitas Bromo meningkat, jarak aman mendekati kawah 2 Km. Namun toh, masih ada warga Tengger yang melalukan ritual. Dan kenekatan warga itu tak bisa ada yang melarangnya. "Kalau ritual di Watu Dukun kita tidak mencegah," tambah Supoyo.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar