Rabu, 28 September 2011

Penderita Penyakit Mental 3 Kali Lebih Mungkin Kehilangan Gigi

img
Berita terbaru.Orang-orang dengan penyakit mental tertentu memang membutuhkan bantuan orang disekitarnya atau keluarganya untuk dapat merawat diri. Orang dengan penyakit mental berat 3 kali lebih mungkin kehilangan gigi karena kesehatan mulut yang buruk jika dibandingkan dengan orang normal.


Hasil penelitian oleh peneliti dari University of Queensland tersebut telah diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry edisi bulan September seperti dilansir dari Medical News Today, Selasa (27/9/2011).

Para peneliti telah menyerukan pentingnya perawatan gigi gratis bagi orang dengan penyakit mental yang berat. Hal tersebut dilakukan atas pertimbangan hasil survei yang mengungkapkan bahwa, banyak pasien yang memiliki gangguan mental berat kurang mendapatkan perhatian mengenai perawatan kesehatan gigi dan mulut.

Selama 2 dekade terakhir, telah dilakukan dan dipublikasikan sekitar 14 penelitian mengenai kesehatan gigi dan mulut pada orang-orang dengan penyakit mental yang berat.

Sekitar 2784 pasien telah didiagnosa memilki penyakit kejiwaan, yaitu penyakit mental yang berat. Penyakit mental yang berat tersebut meliputi, skizofrenia, demensia, gangguan bipolar, atau gangguan afektif lain.

Hasil penelitian dari para peneliti tersebut, antara lain:
1. Pasien dengan penyakit kejiwaan 3,4 kali lebih mungkin kehilangan semua gigi mereka
2. Sekitar 6,2 kali lebih mungkin untuk memiliki gigi membusuk, ditumpat, atau tanggal oleh karena kesehatan mulut yang buruk.

"Orang dengan penyakit mental yang berat mungkin tidak dapat untuk membersihkan gigi mereka dengan baik karena biasanya tinggal di perumahan miskin atau tunawisma," kata Profesor Steve Kisely.

Beberapa obat seperti antidepresan dan mood stabilisers juga dapat mengurangi aliran air liur dan menyebabkan mulut kering (xerostomia), yang meningkatkan pembentukan plak. Penderita mungkin enggan ke dokter gigi karena mereka takut pengobatan, atau khawatir mengenai biayanya.

Dari hasil analisis menunjukkan meskipun kesehatan mulut dari populasi umum telah meningkat di sebagian besar dunia, namun pada pasien dengan penyakit kejiwaan tetap belum mengalami peningkatan.

Seperti halnya pada penyakit jantung, dimana kesehatan jantung pada populasi umum telah meningkat, tetapi tidak pada orang dengan penyakit mental yang berat. Kesehatan gigi dan mulut harus menjadi bagian dari penilaian standar untuk semua pasien dengan penyakit mental yang berat.

Ketika pasien dirawat di rumah sakit, rencana perawatan mereka harus mencakup penilaian dasar kebersihan mulut. Penilaian dasar tersebut termasuk faktor-faktor yang diketahui dapat menyebabkan masalah pada rongga mulut.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan masalah pada rongga mulut, antara lain:
1. Penggunaan obat
2. Penggunaan tembakau
3. Kondisi penyakit tertentu

"Pasien dengan penyakit mental yang berat yang tidak dirawat di rumah sakit, atau hanya dirawat bersama keluarga harus diberikan saran mengenai diet, larangan merokok, dan teknik menyikat gigi yang baik. Lebih baik lagi apabila dapat disediakan layanan perawatan gigi dan mulut gratis untuk orang dengan penyakit mental yang berat," kata Prof. Kisely.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Khusus 17+