Minggu, 02 Januari 2011

Menyeimbangkan Prestasi dan Seni


Sempat vakum, olahraga inline skate kembali bergairah. Adalah Detje Ahmad Nursyamsi yang menghidupkan kembali olahraga urban ini. Detje membuat Balance Art and Sport Community di Bandung, Jawa Barat, pada Desember 2008. 

Menurut Detje, komunitas inline skate saat ini memang tengah bangkit kembali. "Namun, yang berkonsep prestasi dan seni baru kita saja," kata Detje di lapangan GOR Saparua Bandung, Jawa Barat, dalam Liputan 6 Pagi, Ahad (2/1). 

Detje menambahkan, konsep keseimbangan antara prestasi dan seni diambil agar anak-anak terangsang mau bermain inline skate. "Jadi tidak harus fokus prestasi, tapi juga seni kita rangsang," ucap pria 41 tahun ini. Saat ini, anggota Balance Art and Sport Community sudah berjumlah 200 orang. 

Dengan memadukan olahrga dan seni, Detje berharap para orangtua mau menitipkan anaknya dan sang anak berminat untuk bermain inline skate. Bagi anak-anak yang berminat ke prestasi, komunitas ini akan melatih khusus. Begitu juga untuk anak-anak yang berminat ke seni. 

"Alhamdulillah, beberapa sudah menjadi juara nasional, khususnya kelas anak-anak," tutur Detje. Salah satu yang berprestasi adalah Samuel. Bocah enam tahun ini meraih dua emas ketika mengikuti kejuaraan di Monas dan satu emas di Bekasi. Selain itu, ada Marsha yang menjadi terbaik untuk kategori peserta putri di bawah 10 tahun di GOR Saparua. 


Selain mengikuti kejuaraan, anggota Balance Art and Sport Community juga selalu berpartisipasi dalam acara ulang tahun Kota Bandung. "Kita selalu mempersembahkan sebuah kreasi di acara ulang tahun Kota Bandung," tutur Detje. Salah satu kreasi yang ditampilkan adalah bermain inline skate dengan kostum anak-anak seperti yang ditampilkan di Liputan 6 Pagi.

Saat ini Balance Art and Sport Community memiliki enam kelas, salah satunya kelas trail. Kelas trail adalah kelas uji coba. Orangtua bisa mengikutkan anak-anaknya untuk berlatih inline skate dalam tiga kali pertemuan. "Itu free dan sepatunya kita siapkan," ucap Detje. "Jadi nonton dulu, coba duku, suka baru beli.

Tak hanya itu, Detje juga membuka peluang bagi anak-anak yang tidak mampu. "Jika berbakat, kita bisa sponsorin anaknya," kata Detje.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Khusus 17+